2 Januari 2018

MUCUNA

orang yang bekerja di perkebunan sawit dan karet sudah tidak asing dengan tanaman yang satu ini. untuk informasi yang lebih lengkap tentang tanaman ini dan apa saja manfaatnya selain di bidang perkebunan. berikut pembahasannya


mucuna di perkebunan sawit digunakan sebagai cover crop

1. Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Division           : Magnoliophyta
Class                : Magnoliopsida
Subclass          : Rosidae
Order               : Fabales
Family             : Fabaceae
Subfamily        : Faboideae
Genus              : Mucuna
Spesies            : Mucuna sp.

2. Deskripsi Botani
Terna pemanjat yang panjangnya dapat mencapai 2-18 m. Memiliki banyak akar yang panjangnya dapat mencapai 7-10 m. Daun majemuk yang terdiri dari tiga daun (3-foliolate); stipula cepat rontok berukuran panjang 0.5 cm, permukaan stipula bagian luar ber rambut putih dan bagian dalamnya halus; panjang tangkai daun (3-)4- 9(-13.5) cm; anak-anak daun yang muncul dari bagian samping cabang memiliki bentuk yang asimetris (dapat berbentuk bulat telur sungsang, belah ketupat, bulat telur atau jorong) dengan panjang daun berkisar antara (5-)7-15(-19) cm dan lebar (3-)5-12(-17) cm, sedangkan anak-anak daun yang muncul dari ujung cabang memiliki bentuk yang simetris, ujung daun runcing sampai meruncing, pangkal daun membulat, daun dilapisi rambut-rambut pipih-tipis-pendek berwarna abu-abu atau perak yang akan berubah menjadi hitam ketika daun tua.
Perbungaan majemuk aksiler berbentuk tandan yang panjangnya 32 cm; daun-daun tangkai memiliki bangun segitiga sempit sampai jorong, panjangnya 5 - 10 mm dan umumnya cepat gugur; panjang tangkai daun 1.5-10 mm serta terdapat 2 anak tangkai daun berukuran panjang 10 mm dan lebar 2 mm di dekat daun kelopak; daun kelopak berbentuk lonceng, terdiri dari 5 daun kelopak. Benang sari 10, bertungkai dua (diadelphous). Buah kering polong memanjang, mengandung (1-)3(-7) biji. Biji berbentuk memanjang-jorong.

3. Syarat Pertumbuhan
Kara benguk atau mucuna toleran terhadap rentang curah hujan tahunan yang luas dari 400-3000 mm, tetapi tidak tahan terhadap kekeringan karena sistem perakarannya yang dangkal, dan toleran terhadap kekeringan. Pertumbuhan terbaik kacang benguk bila rata-rata temperatur tahunan 19-27°C. Temperatur malam diatas 21°C dapat merangsang perbungaan. Kacang benguk memerlukan intensitas cahaya tinggi dan akan memberikan hasil kurang baik ketika ditanam bersama dengan singkong atau jagung. Kacang ini tumbuh baik pada pasir berdrainase baik, tanah liat dan utisols dengan pH 5-6.5, tetapi juga tumbuh dengan baik pada lahan berpasir asam, tidak toleran terhadap air yang berlebih. Pada lahan yang memiliki humus subur dan lapisan tanah dibawahnya asam, lapisan berikutnya rendah P dan tinggi Al, maka pertumbuhan akar akan berkumpul hanya pada lapisan humus. Jika humus subur tidak ada maka sistem perakaran akan di kembangkan luas hingga ke tanah asam.

4. Manfaat tumbuhan

Mucuna sebagian besar ditanam sebagai tanaman penutup dan pupuk hijau dan merupakan salah satu tanaman yang paling pantas untuk reklamasi tanah yang dipenuhi dengan rumput liar, terutama dengan Cynodon dactylon, Cyperus rotundus dan Imperata cylindrica. Di Pulau Jawa biji ini difermentasikan menjadi tempe benguk, dan diperkirakan dapat digunakan sebagai bahan baku penghasil energi. Polongnya yang belum dewasa dan daun-daun muda kadang-kadang direbus untuk dijadikan sayur-mayur. Biji Mucuna pruriens yang direbus mempunyai suatu reputasi sebagai suatu aphrodisiak. Getah dari batang digunakan untuk menghentikan pendarahan dari luka kecil. Biji yang direbus adakalanya dimakan sebagai kacang-kacangan, polong muda dan daun muda digunakan sebagai sayur-mayur. Kemampuan mucuna menutup lahan dengan cepat adalah sangat prospektif dikembangkan, tahan pada kebanyakan penyakit dan hama, dan dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang beragam. Ini adalah salah satu tanaman penutup dan pupuk hijau yang berharga, menarik petani untuk menanam kecil-kecilan. Ketahanannya terhadap penyakit dan hama juga membuat kacang ini sebagai tanaman sayuran dan polong-polongan yang menarik.

1 Januari 2018

REMOTE SENSING

Definisi Penginderaan Jauh (Remote Sensing)
Dalam bidang pertanian, penginderaan jauh digunakan untuk memonitoring konsistensi penggunaan lahan agar aktifitas pertanian yang berkelanjutan dapat terjaga. Penginderaan jauh (remote sensing) merupakan metode perolehan data secara langsung. Remote sensing adalah satu teknik untuk melakukan observasi terhadap permukaan bumi dengan pengambilan citra permukaan bumi dari satelit. Dengan menggunakan teknologi remote sensing, kita dapat memperoleh informasi suatu objek di permukaan bumi dengan menganalisis data yang diperoleh suatu alat dengan menggunakan sensor radiasi elektromagnetik untuk mengambarkan keadaan objek yang diinginkan tanpa ada kontak dengan objek tersebut.  Beberapa bentuk penginderaan jauh yaitu citra satelit, foto udara, citra radar.
Remote Sensing telah memberikan kemungkinan pemantauan berbagai fenomena permukaan bumi dengan cepat dan akurat . Selain bermanfaat di bidang pertanian, pnginderaan jauh mempunyai cakupan yang luas pada berbgai macam bidang ataupun disiplin ilmu, yaitu bidang kehutanan, bidang penggunaan lahan, bidang pembuatan peta, bidang meteorology, bidang oceanografi, bidang hidrologi, dan bidang geologi dan lingkungan.  Teknologi pengideraan jauh pada saat ini sudah sangat berkembang, salah satunya adalah untuk mengetahui keberadaan minyak bumi yang terkandung dalam perut bumi, mengetahui banyaknya ikan yang terdapat dalam lautan, sampai digunakan dalam keperluan perang untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan musuh.
Beberapa keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan teknologi remote sensing ini adalah dengan menggunakan remote sensing ruang lingkup yang dipelajari menjadi lebih luas, kita akan lebih sering mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi baik di permukaan bumi karena beberapa sensor yang dikembangkan memiliki sensitifitas untuk mengukur gelombang elektromagnet yang tidak dapat ditangkap oleh mata manusia; dengan demikian sifat-sifat yang “tak nampak” pada permukaan bumi pun dapat terekam, dapat dilakukannya penelitian-penelitian di tempat ataupun di daerah yang sulit untuk dijangkau oleh manusia, daerah yang luas pada permukaan bumi dapat diamati dari titik pandang yang baik (dari angkasa) dan dicitrakan dengan jelas, dalam satu citra objek-objek yang tergambar dapat dipantau dalam satu hubungan keruangan, pengambilan citra dapat dilakukan dalam waktu yang berbeda (multi-temporal), sehingga memungkinkan untuk melihat situasi suatu daerah dimasa lalu serta dapat melakukan penggambaran ulang (rekonstruksi) sifat-sifat tertentu objek-objek yang diamati. 
 Dengan penginderaan jauh (remote sensing) data yang dihasilkan mencakup wilayah yang sangat luas yaitu sekitar 60–180 km2 (360.000–3.240.000 ha). Dengan mengamati daerah yang sangat luas beserta keadaan lahan yang mencakup topografi/relief, pertumbuhan tanaman/ vegetasi dan fenomena alam yang terekam dalam citra memberi peluang untuk mengamati,mempelajari pengaruh iklim, vegetasi, litologi dan topografi terhadap penyebaran sumberdaya lahan dan lahan pertanian (Puslit. Tanah da Agroklimat, 2000).


Prinsip Kerja Penginderaan Jauh (Remote Sensing)
Pada prinsipnya, cara kerja remote sensing adalah satelit menangkap bentuk permukaan bumu dengan sensornya dimana bumi (permukaannya) memiliki sifat radiasi, hasil pantulan gelombang elektromagnetik tersebut kemudian diolah untuk mendapatkan data yang diperlukan. 
Penginderaan jauh mempunyai beberapa komponen untuk dapat menginterpretasikan suatu objek yang sedang diteliti. Komponen-komponen tersebut yaitu :
1.      Tenaga, dalam penginderaan jauh tenaga yang digunakan yaitu sinar matahari.
2.      Gelombang elektromagnetik yang sampai ke permukaan bumi.
3.      Objek yang ada dipermukaan bumi.
4.      Gelombang electromagnetic yang dipantulkan atau dikembalikan oleh permukaan bumi.
5.      Sensor yang ada di kamera yang terpasang pada satelit di ruang angkasa, yang berfungsi untuk menerima tenaga pantulan maupun pancaran radiasi elektromagnetik.
6.      Stasiun penerima dan pengolah data satelit.
7.      Pengguna data citra satelit.



Penginderaan jauh sangat tergantung dari energi gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik dapat berasal dari banyak hal, akan tetapi gelombang elektromagnetik yang terpenting pada penginderaan jauh adalah sinar matahari. Banyak sensor menggunakan energi pantulan sinar matahari sebagai sumber gelombang elektromagnetik, akan tetapi ada beberapa sensor penginderaan jauh yang menggunakan energi yang dipancarkan oleh bumi dan yang dipancarkan oleh sensor itu sendiri. Kamera yang dipasang pada satelit berfungsi sebagai indera penglihatan yang melakukan perekaman terhadap permukaan bumi pada saat satelit tersebut beredar mengitari bumi menurut garis orbit atau edarnya. Sensor adalah sebuah alat yang mengumpulkan dan mencatat radiasi elektromagnetik. Sensor yang ada pada kamera akan mendeteksi informasi permukaan bumi melalui energi radiasi matahari yang dipantulkan oleh permukaan keatas, data energi pantulan radiasi ini diolah menjadi gejala listrik dan data dikirim ke stasiun pengolahan satelit yang ada di bumi.



Daftar Pustaka
Anonim. Penginderaan Jauh (Remote Sensing). Diakses melalui : http://geografi.ums.ac.id/ebook/GIS/arcview_3x_Analisis_Citra_Arcview.pdf. Pada tanggal 6 Oktober 2010.
As-Syakur, A. R. Penginderaan Jauh. Diakses melalui : http://mbojo.wordpress.com/2008/03/30/penginderaan-jauh/. Pada tanggal 6 Oktober 2010.
Kusnadi, Rahmat. Sp.d. 2010. Manfaat Penginderaan Jauh untuk Bidang Pertanian.  Diakses melalui : http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/04/manfaat-penginderaan-jauh-untuk.html. Pada tanggal 6 Oktober 2010.

Cari Blog Ini